Tugas calon DKA 10/11

Posted by Bantara Kamis, 04 November 2010 0 komentar
Pemangku adat
- Carilah adat-adat dari pangkalan lain berupa adat apapun, sebanyak mungkin (min 5), tapi adat yang wajib didapat adalah Upacara Adat di pangkalan lain.
- Carilah contoh-contoh pusaka Ambalan dan bedge Ambalan disertai gambar serta arti lambang (min 5)

Krani
- Buatlah sistematika proposal, undangan, memo,format absensi, kerangka catatan untuk notulen.
Buatlah dalam format yang benar (resmi).

Tekpram
-Buatlah arsip kelengkapan upacara ( ex : teks protokol, sandi Ambalan, Mars Ambalan, dll )
- Carilah segala aturan baris berbaris (selengkap mungkin)


Tugas dikumpulkan dalam bentuk soft dan hard copy, paling lambat 11 Oktober 2010 (WAJIB)

NB. Untuk sie yang lain yang belum tercantum, tugas menyusul.

Baca Selengkapnya ....

Tugas calon DKA. IT

Posted by Bantara Jumat, 29 Oktober 2010 1 komentar
Carilah link pramuka sebanyak 10 tiap anak.
masing-masing link harus berasal dari luar SMA 1 Blora.
Buatlah bagan Struktur Oragnisasi DKA 09/10 (soft dan hardcopy)
Buatlah Calender Rancangan  Proker DKA 10/11 (soft dan hardcopy)
Catat situs yang dimiliki oleh seluruh  DKA 09/10 dan DKA 10/11 (dari FB ataupun Blog).

Laporan paling lambat tanggal 2 November 2010.


by. DKA IT 09/10

Baca Selengkapnya ....

agenda bulan april

Posted by Bantara Senin, 22 Maret 2010 1 komentar
1. 16 April 2010, Pelantikan Penegak Laksana
2. 23 April 2010, HUT Ambalan Bung Karno & R.A. Kartini
3. 24-25 April 2010, Pembekalan Calon Bantara

Baca Selengkapnya ....

part 2

Posted by Bantara Rabu, 10 Februari 2010 2 komentar
      Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke pos-pos permainan berikutnya……..
Lekas cacing dalam perut kamipun berteriak-teriak memanggil satu nama…… “MAKAN”
Untung saja koki bantara yang hebat sudah nyiapin makanan untuk kami yang dilanda kelaparan…. Asiik… makan-makan……

Kenyangnya………… o iya… berhubung malam nanti malam pergantian taon… kami pun mulai menyambutnya dengan pernak-pernik khas taon baru salah satunya membuat trompet…. Ya…. Trompet.. trompet buatan kami ini laen daripada yang laen karena tidak dijual dimanapun…hohoho… dengan berbekal sedotan,kertas,gunting,lem, dan barang ala kadar yang lainnya.. kitapun bisa berkreasi menciptakan sesuatu yang sangat istimewa.dengan sedikit ketrampilan dan polesan pada barang-barang tadi akhirnya trompetpun siap… treeett…treeett…treett…..betapa terharunya kami melihat para peserta sangat senang setelah sukses meniup sedotan mereka dan menyulapnya menjadi sebuat terompet…pramuka itu rajin terampil dan gembira..hehehe…

Malam itu adalah acara puncak dari kemwis ini… kemah,pramuka, tidak lengkap rasanya tanpa adanya kehangatan dari api unggun… api unggun tanpa kemeriahan tak ada artinya… kemeriahan tercipta karena adanya pensi.. yupz…Pensi…para peserta dan bantara menyiapkan pensi malam itu dengan sebaik-baiknya.. mereka berlatih untuk menampilkan seuatu yang menarik dalam pensi nanti…..  waktupun berlalu begitu cepat tanpa terasa malampun menjelang… acara puncakpun dimulai….

Api…api…api..kau kobarkan semangat kami… upacara api unggunpun dimulai…    ketika api telah berkobar kamipun serentak menyanyikan lagu penyemangat… api kita sudaha menyala..api kita sudah menyala..api..api.api..api..api..api kita sudah menyala…  tak lama upacarapun selesai… Pensi…pensi..pensi… para pesertapun semangat mengikuti pensi… semua menampilkan yang terbaik dalam pensi kali ini…

Mereka tak tahu bagaimana sibuknya para kru film untuk menyiapkan suguhan yang menarik setelah pensi untuk menyambut tahun baru…….mereka menggunakan barang seadanya.. layarpun dibentangkan(walopun hanya selimut)hehehe…  proyektorpun dipasang… laptoppun siap… yes..udah nyala.. loh?!!?? Kok hitamputih?????? Kru Filmpun kebingungan mau cari kabel…. Mana udah malam pula.. akhirnya berangkat dua orang kru film kami mencari bala bantuan… kru film yang lain menunggu dengan hati tak tentu..deg-degan.nanti kalo nggak dapet gimana..kalo gagal gimana..?? dalam benak kami hanya kata “bagaimana kalo…blablabla,,,,” tapi dalam hati kami yakin kami bisa… tiba-tiba.. tulit.tulit..hapeq berbunyi..tulit..tulit..sms masuk “kita kebanan di tengah hutan” sms itu dari kru kami yang mencari bala bantuan seutas kabel…  hohohoho…kamipun bingung… tapi tak lama kemudian datanglah salah satu kru kami membawa kabel itu… Plong… yes…   tanpa pikirpanjang kru film menyiapkan segalanya…  yes…. Nyala..berwarna lagi.. oke..film siap diputar…

Pensi kelar… semua bersiap menempatkan diri diatas tikar dengan posisi senyaman mungkin untuk menikmati film “Merah Putih” Film yang penuh inspirasi mencritakan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah..dari situ kita dapatkan pelajaran bahwa kita harus menghargai jasa pahlawan dan jangan sia-siakan perjuangan pahlawan..iilah kemerdekaan dengan karya kita untuk membangun bangsa ini lebih baik lagii…….seperti pramuka yang dengan alat ala kadarnya dapat memciptakan bioskop dadakan,,,hohoho…
Uye…. 2 jam berlalu, teng…teng…teng.. waktu menunjukkan jam 12 malam.. di salah satu ujung lapangan yang hanya berjarak 50 m dari tempat bioskop kita, terlihat kembang api yang dinyalakan oleh kakak panitia.. semua sontak menoleh dan meniupkan terompet yang telah di buat tadi sore.. terompetpun beriringan terdengar kembang api menyala dengan indahnya..

atu…dua..tiga..treettt…treettt…treet.. duor…duor..duor.. kemeriahan tercipta malam itu..kami sangat bahagia menyambut datangnya tahun yang baru..  tahun yang penuh harapan dan cita-cita..   tahun dimana kita menyimpan sejuta keinginan yang kita harapkan dapat terwujud di tahun ini…… 

Pesta penyambutan telah usai..tapi semangat kami takkan usai.. masih pada blum ngantuk??? Tenang…………filmnya kan masih banyak.. dan kita pilih harry potter 6….  Antusiasme pecinta HP sangat kuat ketika film ini diputar..tapi entah mengapa tiba-tiba mereka tumbang satu-persatu dan hanya beberapa glintir orang yang menikmati hingga tuntas…. Kru filmpun dibangunkan untuk membereskan peralatan mereka karena para penonton telah tumbang..hohohoho…  setelah membereskan peralatan... kamipun pergi ke pendopo..dan apa yang kita lakukan disana???????? Melanjutkan tumbang kami..hehehe… (tidur)  tiba-tiba adzan subuh berkumandang…. Saatnya sholat… setelah itu kami bersiap-siap mandi dan membereskan segala barang-barang kami untuk bersiap kembali ke habitat kami alias ke rumah masing-masing…

Usai beres-beres..kami sarapan..lalu membersihkan tenda.. merubuhkannya… dan persiapan untuk apel penutupan….  Apel penutupan dimulai..setelah apel kami bawa barang-barang kami,dengan gotong royong kami letakkan di atas truk… kamipun naik ke truk..tak lupa mengucapkan terimakasih pada juru kunci makam RA Kartini dan penduduk sekitar…  tepat pukul 08.00 kami meluncur ke sekolah……  selamat tinggal Bulu….  Selamat datang Blora…..

Kemah wisata telah usai,banyak pelajaran,kenangan,kegembiraan, kebersamaan,yang tercipta selama 4 hari 3 malam di Bulu, Mantingan….

Hmmm… itulah sekelumit kegiatan Bantara untuk menyambut tahun baru ini.. bagi yang tertarik dan ingin bergabung, ikuti agenda kami selanjutnya “CABA” Calon Bantara…dengan ikut CABA kalian bisa berkesempatan jadi pelaksana kemwis seperti kami… atau Mau iku kemwis??????????? Tunggu kemwis tahun depan.. okey…^^


posted by co.IT

Baca Selengkapnya ....

part 1

Posted by Bantara 4 komentar
Story of “Kemah Wisata”
Ambalan Bung Karno & R.A. Kartini
Gudep 01.29-01.30
Bulu, 29 December 2009 – 1 January 2010

       Udara sejuk dan hangatnya terik matahari di Selasa pagi kala itu membuat kami benar-benar bersemangat menyiapkan segala sesuatu untuk melaksanakan kegiatan terheboh kami yaitu Kemah Wisata di akhir 2009 dan awal tahun 2010. Bantara yang punya acara ini datang ontime pukul 07.00 tepat. Nggak ada satupun yang terlambat ataupun nggak minat, semua kompak dan bersemangat melaksanakan agenda besar ini. Dari peralatan kemah, tenda, tongkat, hingga ember dan pernak pernik yang dibutuhkan pada waktu kemah dikeluarkan dari tempat penyimpanan. Tak lupa petugas regristasi peserta kemah yang udah iwut sejak pukul 06.00 di sekolah mendata apa-apa yang diperlukan para peserta kemah.

Tenda udah, patok udah, baju, dandang, tas, topi, jajan udah.. peserta,barang baksos, kendaraan, bantara, Pembina udah ambil posisi.. berarti siap berangkat ke perkemahan… hmmm… melihat sikon yang ada kala itu, kami memutuskan untuk memakai 1 kendaraan beroda 4 (truk) dan lebih dari 5 kendaraan beroda 2 untuk mengangkut semuanya ke tempat perkemahan.. sekitar lebih dari 50 personil berbondong-bondong pergi ke perkemahan di Bulu, Rembang.. tepatnya di area makam R.A. Kartini..(ambalan kita kan namanya R.A Kartini) hehehe…

Sesampainya di area perkemahan,, tentu dengan cekatan dan gotong royong, kami mendirikan tenda,, para peserta yang didominasi oleh adik-adik kelas X juga mandiri saat mendirikan tenda mereka,, karena sebelumnya mereka dilatih oleh kakak bantara dalam mendirikan dan menyiapkan keperluan tenda. Tak terasa 2 jam telah berlalu dan semua tenda telah berdiri kokoh.. tak terkecuali tenda konsumsi yang wajib ada dalam perkemahan,, hehehe,,itukan sumber energi,,,^^

Hmm.. suasana dan cuaca di siang yang terik itu tampaknya sudah lelah menemani kami, sehingga awan mendungpun menggantikannya,, dan…….tik,,tik,,tik,,,,breeesss,,,, hujan turun dengan derasnya… membuat kami kebingungan mencari tempat berteduh.. untunglah ada tenda yang kokoh sehingga kami dapat berteduh didalamnya,,, amaaan…

Namun…tampaknya keberuntungan memihak kita,, matahari kembali tersenyum dan udara sejuk ikut menambah semangatnya kami tuk cepat-cepat melahap bontotan kita dari rumah,,,(maklum kokinya blum siap tuk memasak)

Setelah kenyang dan kami pulih bertenaga, kami melanjutkan acara selanjutnya yaitu pembukaan kemah wisata. Para petugas telah mempersiapkan diri untuk menjalankan upacara pembukaan dan upacarapun berjalan lancar tanpa suatu hambatan.
Loh…loh..loh…pada mau kemana adik-adik membawa bungkusan-bungkusan mie,gula dan beras.. oooo,,,, ternyata mereka menuju rumah penduduk sekitar untuk melaksanakan baksos (pramuka itu rela menolong dan tabah). Baksos diadakan dilingkungan sekitar pemakaman karena dilihat dari kondisi ekonomi mereka kurang.. so kami rasa tepat jika baksos diadakan di sana.

Cape..setelah berjalan muter-muter desa dan berinteraksi dengan warga sekitar, kamipun bergegas membersihkan diri. Hmmm.. jangan salah.. di area perkemahan juga udah disiapkan tempat untuk mandi,, tempatnya bersih dan terjamin..jadi kami bisa dengan  santai menikmati segarnya air bendungan. 

Sang surya mulai pergi dan bulanpun kini menemani kami,, tak ketinggalan rintik-rintik hujan juga ikut meneteskan cerianya,, huuhf…. Dingiiin.. terpaksa kami berteduh di pendopo dekat area makam karena tenda kami belum memungkinkan untuk ditempati (bocor). Yaaa…. Itu semua “asli” kesalahan teknis..heheh.. Mungkin karena hawa dingin sehingga rasa capai dan malas mulai menyerang para peserta. Namun kakak bantara berupaya membuat sebuah kegiatan(sebut saja rencana B). Di indoor seperti itu tak mungkin kami adakan makrab di luar (soalnya ujannya nggak berhenti), jadi kami manfaatkan keadaan darurat itu dengan memberi sedikit materi kepramukaan. Kemah wisata kan bukan hanya bersantai-santai tanpa ada manfaatnya. Dengan gaya ala bantara kami mengakrabkan diri dengan para peserta. Kehangatan mulai terasa disini (namanya juga malam keakraban). Selain materi, makrab juga diselingi dengan sharing agar tidak jenuh. Setelah semuanya merasa cukup, kamipun segera tidur sebab esok hari kegiatan sangat berat.

Azan subuh telah berkumandang membangunkan mimpi kami. Saatnya shalat dan berbenah diri tuk mempersiapkan kegiatan pagi ini. Sementara itu mbak-mbak koki di tenda konsumsi sudah mulai beraksi mengolah bahan makanan yang kami siapkan sebelumnya. Menu makanan kami pagi ini adalah pecel. Makanan ini selalu muncul dan ikut setiap kali ada even kemah seperti ini,, selain lezat dan bergizi yang pasti mudah membuatnya.. hehehe… eitz.. kurang lengkap rasanya kalo tidak ada si kriuk dari bangkle (krupuk uyel mbak lia). Maknyuuussss,,,,, 

Badan dah wangi, baju dah style, cocard dah nempel,jajan dah di saku,kamera dan hp udah siap, perut dah kenyang…. Waktunya yang paling ditunggu-tunggu,, “Safari Alam”!!! semua udah berkumpul di lapangan tengah, panitia udah mendaftar dan cek semua yang perlu dibawa. Ini itu langsung tancaap… kami berjalan  kaki menuju ke timur menaiki bukit kecil yang di kanan kirinya penuh pohon ketela,,, aduuuh jadi lapar lagi,, hehehe,,, udara yang masih dingin dan sejuk tuk diresapi, menambah semangat kita bersafari alam.. memang sih karena semalam tanah diguyur hujan sampai pagi petang, so jalan yang kami lalui juga licin,, sepatu kami yang tadinya hitam berkilau mendadak menjadi polkadot coklat item.. waaah model sepatu baru ini.. lebih natural,,, hehehe,,, pramuka itu kan cinta alam.. hmm… kami terus melanjutkan perjalanan, sesekali kami berhenti (leyeh-leyeh) di puncak bukit untuk melepas lelah setelah sekitar 3 km melewati jalan yang bergeronjal, batu-batu yang besar dan tak beraturan ditambah dengan tanah yang licin,,, waw survival beneran niy…. Tapi itu semua terbayar dengan apa yang dapat kami temukan di sini.. sebuah panorama yang indaaah banget..pohon-pohon kapas yang menjulang tinggi terlihat berbaris rapi, kebun ketela yang kami lewati tadi seperti premadani hijau yang luas.. kerumunan rumah penduduk bagai miniatur kota.. kesempatan ini tak kami sia-siakan.. secara otomatis para peserta tak terkecuali panitia langsung ambil posisi.. untuk apalagi kalo tidak foto-foto.. dari tempat perkemahan saja sudah menggembol kamera di saku.. jepret sana jepret sini tangan ke atas and say ciiiiiissss! Ada juga yang hanya duduk-duduk menikmati pemandangan alam sambil melahap camilan yang mereka bawa dari tempat perkemahan.

Kami melanjutkan perjalanan lagi karena memang bukan di situ tujuan kita.. kami harus naik dan turun bukit sejauh 2 km lagi tuk sampai di tempat wisata. Ditengah perjalanan kami juga melewati sebuah tower simpati, tower radio… walau dipelosok desa tapi sinyal tetep kuat,,, komunikasi tetep berjalan dengan lancar.. dan tidak terasa kami telah sampai di tempat tujuan kami “Gua Lawa” yaitu gua yang ada kelelawarnya walaupun pada saat kami kesana ternyata kami hanya menemukan seekor kelelawar tapi nama gua itu teteeeeep gua Lawa.. hehehe… bentuk stalaktit dan stalakmit dalam gua yang  begitu indah mengundang kami untuk berfoto – foto ria lagi.. berbagai pose dan gaya kami ekspresikan di sini. Yang lainnya ya seperti tadi hanya duduk-duduk dan melahap bekal mereka.. mungkin rasa lelah telah merasuki mereka. Namun panitia tetap bersemangat untuk mengkawal para peserta. 

Waktu menunjukkan pukul 12 teng. Saatnya kami kembali menuju perkemahan. Rute kita berbeda dengan rute waktu berangkat alasannya… supaya nggak jenuh saat perjalanan.. maklumlaah 10 km adalah jarak yang harus kami tempuh tuk safari alam ini.. jauh sih.. tapi tetep aja asyik,, namanya juga wisata.. naaah… diperjalanan pulang ini ada satu tragedi yang memilukan sekaligus memalukan… begini ceritanya.. sewaktu perjalanan pulang, kami dibagi menjadi 3 tim yang jalannya secara bergiliran.. gelombang pertama adalah panitia safari alam lalu kedua para peserta dan terakhir adalah panitia (keamanan & kesehatan). Karena dibagi 3 tim kami berjalan tidak bersamaan,, terlebih kami benar-benar menikmati pesona alam yang begitu indah,, melewati hutan yang rimbun,, jurang yang curam.. kami menjaga diri kami sendiri agar tidak terpeleset di jalan.. sampai-sampai kami tak sadar ada salah satu dari kami yang tak tampak batang hidungnya saat berkumpul di tempat peristirahatan. Satu per satu dari kami mulai menebak-nebak siapa dari kami yang tertinggal… dan ow! Salah dua dari panitia ada yang hilang! Hadyuuuuh…. Baru kali ini bukannya peserta yang hilang tapi malah panitianya… hehehe.. lalu salah tiga dari kami yang paham betul rute safari alam kembali menyusul kedua bocah ilang tadi. Lima menit..sepuluh menit…lima belas menit..tiga puluh menit…………… hoooooiiiii! Kami mendengar teriakan dari bawah jurang.. dan syukur kedua bocah itu telah kembali bersama tim SAR dadakan kami. Hahaha… aneh tapi nyata.. wajah mereka tampak bingung…. Lucu tapi juga kasian… hehehe...

  Perjalanan kami lanjutkan kembali menuruni bukit yang terjal dan licin,,, nah saat perjalanan pulang ini memang mendung.. bener-bener mendukung deh cuacanya… ditengah hari yang panas malah mendung.. jadi nggak kepanasan deh… tapi,,, beberapa saat kemudian kami mulai mempercepat langkah,, karena hujaaaan!!! Apa saja yang ada di kanan kiri kami, kami gunakan untuk berteduh.. ada daun pisang..daun talas,,jaket,,,tas,,, semuanya jadi berguna.. namun ada juga yang sengaja ingin berbasah-basahan dibawah derasnya butiran air hujan,, kami tetap melanjutkan perjalanan.. karena hari makin senja,,, kami harus segera sampai diperkemahan sebelum malam tiba..

Sesampainya di perkemahan.. kami langsung membersihkan diri…kuman-kuman dan bakteri yang tak sengaja ikut nemempel di kulit saat perjalanan tadi membuat kami gatal-gatal.. so buruaan mandiiiii…. 
Ternyata di tenda konsumsi tak kalah sibuknya dengan peserta lain.. mereka sedang mengulak alik bahan makanan yang pas untuk mengisi perut kami yang keroncongan. Tak lama kemudian…….. jreng… seperti disihir… makananpun tiba2 siap……… uye…… mari makan… Kamipun makan dengan lahapnya hmmm…yummy… setelah itu tiba2 kami dkejutkan dengan panggilan untuk melaksanakan kewajiban kami…


Malam itu kami benar-benar kelelahan, tapi itu tak menyurutkan niat kami untuk menggali ilmu… makrab malam itu diisi tentang penjelasan materi penempuhan SKU… Kak Bima menjelaskan poin-poin apa ja yang ditempuh dalam penempuhan SKU Bantara nanti….. sementara seksi acara beserta tim acara hari esok sedang geged mendiskusikan rancangan acara besok.. brifingpun dimulai dan kami siap melaksanakan kegiatan di esok hari dengan rancangan yang telah disepakati..

Huahem… ngantuknya… untungnya materi dah selesai, angin yang sepoi-sepoi mengantarkan kami ke alam mimpi…. Malam itu kami tidur dengan nyenyaknya untuk memulihkan tenaga kami menghadapi hari esok….

Kukuruyuk… ayampun berkokok… kamipun bergegas bangun, sholat, lalu mandi,dilanjutkan dengan sarapan….  Setelah perut terisi kamipun bersiap untuk outbound… petualanganpun kembali dimulai….. sepanjang perjalanan menuju tempat outbound,kami diusik oleh rasa penasaran.. Kejutan apalagi dalam outboud kali ini…. Rasa penasaran kamipun terjawab setelah menemukan pospertama…Pos Be aman… kami merayap bagai tentara..yang lebih seru lagi dalam satu rintanagn diisi oleh 2 orang perayap..hohoho..kami saling bertabarakan…

Baca Selengkapnya ....

Mengenali Tanda-tanda Alam

Posted by Bantara Rabu, 13 Januari 2010 1 komentar
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka  harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah : 
  1. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
3. Matahari
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
4. Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
5. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
             1. Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2. Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
5. Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6. Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.
7. Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
8. Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.
9. Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
9. Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
10. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
11. Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
12. Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
13. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
14. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
15. Asap
Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.Burung
16. Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.

            Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
1.       Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2.       Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
3.       Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
4.       Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5.       Burung-burung laut terbang menuju daratan.
Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga bermanfaat di suatu hari nanti.



Baca Selengkapnya ....

Kompas

Posted by Bantara 0 komentar
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
                1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
                2. Visir, yaitu pembidik sasaran
                3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
                4. Jarum penunjuk
                5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
                6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.
 Image
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

                North                       =              Utara                       =              0
                North East               =              Timur Laut               =              45
                East                         =              Timur                       =              90
                South East              =              Tenggara                  =              135
                South                       =              Selatan                     =              180
                South West              =              Barat Daya               =              225
                West                        =              Barat                        =              270
                North West              =              Barat Laut                 =              325

Cara Menggunakan Kompas
1.  Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2.   Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50  di mana   berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3.   Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar



from :

Baca Selengkapnya ....

Pionering

Posted by Bantara 0 komentar
Bidang Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.         Simpul ujung tali
            Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.         Simpul mati
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.         Simpul anyam
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.         Simpul anyam berganda
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.         Simpul erat
            Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.         Simpul kembar
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.         Simpul kursi
            Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.         Simpul penarik
            Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.         Simpul laso

            Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Image

Image
 
Macam Ikatan dan Kegunaannya
            1.         Ikatan pangkal
                        Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
            2.         Ikatan tiang
                        Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
            3.         Ikatan jangkar
                        Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
            4.         Ikatan tambat
                        Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
            5.         Ikatan tarik
                        Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
            6.         Ikatan turki
                        Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
            7.         Ikatan palang
            8.         Ikatan canggah
            9.         Ikatan silang
            10.       Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Image

Image

Baca Selengkapnya ....

Menaksir Lebar

Posted by Bantara 0 komentar
Image
 
Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :

1.             Melempar Tali
                                Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2.             Cara Segitiga
                Cara ini digambarkan sebagai berikut :
 Image
                Rumus :
                                                Jika  A = B maka
                                                        C = D
                dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
                atau cara segitiga berikut :

Image

Baca Selengkapnya ....

Menaksir Berat

Posted by Bantara 0 komentar
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :
 Image
                dimana :
                                                X = berat yang ditaksir
                                                Y = berat yang diketahui

                Rumus :
                                                X = Y x

from :

Baca Selengkapnya ....

Menaksir Tinggi

Posted by Bantara 0 komentar
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1.         Metode Setigiga
 Image
                                              
Keterangan :

X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat

Rumus perhitungan
           
                        X =  C (A+B)
                                     B 
            Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Image

                                                                        Rumus :
                                                                                    X = A
                                                                        Keterangan :
                                                                        X = Tinggi yang ditaksir
                                                                        A = Jarak dengan pengamat

2.         Metode bayangan
            Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Image
                                                                        Keterangan :
                                                                        A = Tinggi tongkat
                                                                        B = Tinggi yang ditaksir
                                                                        A’= Bayangan tongkat
                                                                        B’= Bayangan tinggi yang ditaksir


            Rumus :
                                    B =   D     x A
                                             A

from:

Baca Selengkapnya ....

Menara Pandang

Posted by Bantara 0 komentar
Image
Sebelum Mempraktekan betulan membuat menara pandang, sebaiknya Kakak pembina membimbing peserta didiknya dengan membuat maket/ menara pandang mini. Hal tersebut mengajarkan bahwa sebelum kita membuat/ membangun suatu bangunan besar atau gedung sebaiknya merancang dalam bentuk kecil/ maket.
Tentu saja untuk membuat menara pandang ini dibutuhkan bambu yang sudah dipersiapkan dengan ukuran kecil dan benang kasur secukupnya. Nah untuk jenis simpul atau ikatannya tentunya anda bisa melihat di bab pionering. Membuat menara pandang termasuk salah satu kegiatan ketrampilan pionering.

(ayoo buat yuuu'...)

Baca Selengkapnya ....

Peraturan Baris Berbaris (PBB)

Posted by Bantara 0 komentar



Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

Apa itu Baris Baerbaris ?
  1. Baris Berbaris
a.       Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.      Maksud dan tujuan
1)      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3)      Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4)      Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5)      Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

  1. Aba-aba
a.       Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.      Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)      Aba-aba petunjuk
2)      Aba-aba peringatan
3)      Aba-aba pelaksanaan
1.      Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2.      Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a)      Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.      Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a)      GERAK
b)      JALAN
c)      MULAI
a.       GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat          -GERAK
 -siap                            -GERAK
 -hadap kanan              -GERAK
 -lencang kanan            -GERAK
b.      JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri                    - JALAN
 -dua langkah ke depan             -JALAN
 -satu langkah ke belakang        - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
  -maju                                     - JALAN
  -haluan kanan/kiri                   - JALAN
  -hadap kanan/kiri maju           - JALAN
  -melintang kanan/kiri maju       -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
·  Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
·  Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
   Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c.       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
   -hitung                          -MULAI
   -tiga bersaf kumpul       -MULAI

4.      Cara memberi aba-aba
a)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
·        Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
·        Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
·        Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

  1. Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a.        Sikap sempurna
Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b.       Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1)     Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2)      Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
a)       Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.
b)   Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat.
c)  Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan

c.        Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
1)      Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri
2)  Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
3)       Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua)  kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5)  Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
a)  Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada di smaping.
b)       Kelurusan barisan dilihat dari tumit.

d.       Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

e.        Lencang depan  (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan - GERAK
Pelaksanaannya:
1)       Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
2)  Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3)       Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan

f.         Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1)   Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
2)     Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3)       Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4)       Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5)  Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6)  Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.

  1. Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a)       Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1)    Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
2)       Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3)       Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b)       Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1)       Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2)       Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3)       Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c)       Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1)       Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
2)       Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3)       Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
·         Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
·         Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan.

d)       Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
Pelaksanannya :
1)       Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
        Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
2)       Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
3)       Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
4)       Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
e)       Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat - GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1)     Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2)   Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
3)       Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4)   Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.


a)       Bubar
Aba-aba : Bubar - JALAN
Pelaksanaannya;
Pemberian  aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan  dalam hati, lalu bubar.
b)       Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
c)        Membuka/menutup barisan.
Aba-aba : Buka barisan – JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.
Tutup barisan
Aba-aba :tutup barisan – JALAN
Pelaksanannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.

Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah

Macam langkah
Panjangnya
Tempo
1.
Langkah biasa
65cm
120 tiap menit
2.
Langkah tegap
65cm
120 tiap menit
3.
Langkah perlahan
40cm
30 tiap menit
4.
Langkah kesamping
40cm
70 tiap menit
5.
Langkah ke belakang
40cm
70 tiap menit
6.
Langkah ke depan
60cm
70 tiap menit
7.
Langkah di waktu lari
80cm
165 tiap menit

A.       MAJU – JALAN
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya:
1)       Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)       Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
B.       LANGKAH BIASA
1)       Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
2)       Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
C.       LANGKAH TEGAP
1)       Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
2)       Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.
3)       Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
D.       LANGKAH PERLAHAN
1)       Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya :
a)       Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b)       Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c)        Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan :
·         Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan.
·         Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.
2)       Berhenti dalam langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya :
E.       LANGKAH KE SAMPING
Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
F.       LANGKAH KE BELAKANG
Aba-aba : ……..Langkah ke belakang – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
G.       LANGKAH KE DEPAN
Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
H.       LANGKAH DI WAKTU LARI
1)       Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.
2)       Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
3)       Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
I.         LANGKAH MERDEKA
1)       Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka – JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
2)       Kembai ke langkah biasa
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan ……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
3)       Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.
J.        GANTI LANGKAH
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

Selesai^^

Sumber/ Referensi :
1.   Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.

2.   Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD

Baca Selengkapnya ....
Belajar SEO support Jual pakaian wanita online - Original design by Bamz | Copyright of Pramuka SMA 1 Blora.